Notification

×

Angota DPRD Provinsi Sirajuddin Nur Sesalkan Tidak Terlaksananya Turnamen Futsal

Sabtu | Februari 25, 2023 WIB Last Updated 2023-04-09T18:16:11Z

Wakil Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Kepri Sirajuddin Nur

Pelitakota.com|Batam, Tidak terlaksananya turnamen futsal Piala Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam 2023 kategori pelajar tingkat SMA/SMK, dikarenakan sejumlah sekolah menarik diri dari turnamen tersebut.


Hal itu membuat Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kepri, Sirajuddin Nur geram dan akan melaporkan sekolah yang diduga melarang siswanya ikut turnamen tersebut.


Selain itu, Sirajuddin Nur menegaskan bahwa tindakan penarikan sekolah dari turnamen futsal Kepala BP Batam ini terkesan berbau politik.


“Sekolah jangan ikut ikutan berpolitik untuk kepentingan kelompok dengan melarang siswa atau guru untuk berprestasi. Apalagi dalam hal yang positif. Sekolah itu lembaga pendidikan yang justru bertanggungjawab terhadap pengembangan potensi anak didik. Jadi larangan itu justru membuat pihak sekolah kelihatan kampungan dan kolot,” tegas Sirajuddin Nur yang merupakan kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini.


Seharusnya, kata Sirajuddin, sekolah harus membedakan antara kepentingan siswa dan kepentingan kelompok.


“Masa iya, siswa mau ikut turnamen dilarang. ini saya menduga ada muatan politiknya,”ucapnya


Bahkan terkait hal ini, sebelumnya Kepala BP Batam juga menyampaikan akan melaporkan sekolah yang terbukti melakukan pelarangan (siswa mengikuti turnamen futsal) kepada Kementerian Pendidikan.


“Termasuk yang menyuruh atau memprovokasi,” ungkap Sirajuddin Nur.


Lebih lanjut Sirajuddin Nur menegaskan bahwa tidak ada kaitannya antara keperluan siswa untuk berprestasi diluar sekolah dengan keuntungan politik.


“Ini sekolah-sekolah kemana nalarnya? Saya himbau supaya pihak sekolah cerdas dan jangan mau di bodoh-bodohi. bukannya pendidik itu harus lebih cerdas dan obyektif dalam berfikir?,” ujar Sirajuddin Nur saat dikonfirmasi melalui sambungan WhatsApp, Sabtu (25/02/2023).


Selain itu, Sirajuddin juga mempertanyakan kapasitas Dinas Pendidikan soal pengurusan surat izin turnamen. Karena, kata dia, kegiatan diluar sekolah seperti kegiatan turnamen tidak memerlukan izin dari dinas pendidikan.


“Tanggungjawab dinas seharusnya meningkatkan mutu pendidikan di sekolah melalui prestasi dan membangun sarana prasarana sekolah untuk mendukung kegiatan-kegiatan proses belajar mengajar,” tutupnya.


Sebelumnya, Ketua panitia pelaksana turnamen Piala Kepala BP Batam, Mahmudi Bep, mengaku tak mengetahui pasti alasan pengunduran diri sejumlah calon peserta yang telah mendaftar. Padahal, pihaknya telah mendapatkan izin dari dinas terkait.


“Surat izin itu kami terima dari Cabang Disdik Kepri di Kota Batam tanggal 17 Februari lalu. Prosedur sudah diurus semua, tapi tiba-tiba saja semua sekolah menarik diri,” ujar Mahmudi, Sabtu (25/2/2023).


Dalam surat Nomor : B/005/017/CABDIS-BTM/2023 tersebut, Cabang Disdik Provinsi Kepri mendukung dan memberikan izin kepada panitia pelaksana untuk menggelar turnamen futsal Piala Kepala BP Batam 2023 kategori SMA/SMK.


“Kami juga menyayangkan dengan kondisi yang terjadi. Kalau sekolah tanya tentang izin, semua sudah kita urus sesuai prosedur,” tambahnya.


Terkait pengurusan izin, Mahmudi menceritakan bahwa pihaknya sudah berulang kali mendatangi Disdik Provinsi Kepri. Akan tetapi, jawaban terhadap surat permohonan izin kegiatan tak kunjung didapatkan. Oleh karenanya, panitia pun berinisiatif untuk mengurus perizinan ke Cabang Disdik Provinsi Kepri di Kota Batam.


“Kami sudah bolak-balik sejak tanggal 11 Januari lalu. Tapi, tak ada jawaban. Akhirnya kami dapat izin dari Cabang Disdik Kepri di Batam,” pungkasnya.


Kabar yang berhembus, penarikan diri sejumlah tim pelajar SMA/SMK itu karena adanya larangan dari pihak sekolah untuk ikut serta pada turnamen futsal Piala Kepala BP Batam 2023.


Dalih dari larangan tersebut adalah tak adanya kejelasan terkait izin dari Dinas Pendidikan Provinsi Kepri.


“Saya pun bingung, Piala Kepala BP Batam tahun kemarin boleh ikut. Sekarang kok tidak boleh. Padahal, anak-anak lagi butuh banyak kompetisi untuk menghadapi event nasional,” ujar salah satu pelatih tim pelajar tingkat SMA/SMK.


Tahun 2022 lalu, lanjut pria yang tak ingin disebutkan namanya ini, pelaksanaan Piala Kepala BP Batam berlangsung tanpa adanya larangan dari pihak sekolah untuk keikutsertaan tim.


“Alasannya karena izin tak ada untuk tahun ini. Akhirnya, anak-anak turun di kategori umum,” pungkasnya.


Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau, Andi Agung mengatakan, pihaknya sudah memberikan izin untuk sekolah SMA/K mengikuti turnamen futsal Piala Kepala BP Batam melalui Dinas Pendidikan Cabang Batam. Walau diakuinya izin itu dikeluarkan tanpa sepengetahuan Dinas Pendidikan Provinsi Kepri.


“Kita mendukung kok. Izin itu sudah dikeluarkan oleh Disdik cabang Batam. Saya juga tidak tahu surat itu ada, saya lagi diluar kota. Kita tidak ada melarang karena surat dari istana sport itu juga sudah masuk ke sekolah,” ucap Andi dilansir dari media online indonesia.


Lanjut Andi, pihaknya tidak melarang para siswa SMA/K mengikuti turnamen futsal tersebut. Penarikan diri terhadap siswa sekolah SMA/K itu dikarenakan persiapan untuk ujian. Sebab, bisanya turnamen itu digelar di akhir tahun bukan di awal tahun.


“Kalaupun semua sekolah SMA/K itu menarik diri karena memang persiapan mau ujian. Jangan sampai mengganggu pembelajaran soalnya. Kan tanggal 13 Maret 2023 mau ujian. Itukan satuan pendidikan pasti kita berikan laluan lah jadi tak mesti kepada Dinas,” tutupnya. (Idp)