Notification

×

Dampak Kenaikan BBM, Wawako Batam Prediksi Angka Inflasi di Kota Batam Akan Meningkat Hingga 6 Persen

Selasa | September 06, 2022 WIB Last Updated 2022-09-06T13:56:55Z
Wakil walikota Batam, Amsakar Ahmad. Foto(Ist)

Pelitakota.com|Batam, Kebijakan pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) pada Sabtu, 03 September 2022 diprediksi akan berdampak terhadap inflasi di seluruh daerah di Indonesia khususnya kota Batam, Kepulauan Riau.


Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Walikota Batam, Amsakar Achmad saat diwawancarai usai menggelar rapat paripurna di Gedung DPRD Kota Batam, Senin (05/09/2022).


Amsakar mengatakan bahwa Pemerintah Kota (Pemko) Batam telah memperkirakan laju inflasi akibat kenaikan harga BBM yang diumumkan oleh pemerintah pusat. Ia memprediksi angka inflasi di kota Batam akan meningkat dari 4,8 persen menjadi 5,5 sampai 6 persen.


Untuk menyikapi hal tersebut, pihaknya akan melakukan pembahasan dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) untuk mengambil langkah-langkah antisipasi untuk menghasilkan kebijakan penyerta dalam rangka menekan laju inflasi.


“Misalnya memberikan subsidi untuk sembako, kebijakan subsidi melalui bansos, atau bisa juga subsidi untuk rumah sakit. Banyak hal yang saya yakin banyak kebijakan penyerta dari kebijakan utama yang diambil ini,” tuturnya.


Amsakar juga meminta seluruh masyarakat Batam, para pelaku usaha, serta serikat pekerja agar bisa menahan diri dari potensi pertumbuhan inflasi tersebut. Ia menyebut bahwa pihaknya akan terus melakukan upaya sekuat tenaga untuk meminimalisir dampak bagi masyarakat.


“Kalau angka inflasi itu naik, maka daya beli masyarakat itu menurun dan sebaliknya kalau inflasi turun artinya produktivitas usaha bagi pengusaha itu tidak produktif. Jadi kita sebenarnya menjaga titik inflasi itu untuk berada pada titik equilibrium, pada titik equilibrium itulah masyarakat dan pelaku usaha akan bisa bergerak dan sama-sama mengambil manfaat,” ungkapnya.


Selain itu kata dia, pihaknya bersama TPID dan Bank Indonesia (BI) telah melakukan upaya dalam rangka memanfaatkan potensi pertanian di Batam seperti memberikan bantuan bibit cabai kepada ibu PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga).


“Inilah salah satu upaya yang bisa kita lakukan. Kedepan tentu ini bisa dimasifkan lagi, ya mudah mudahan semuanya akan berjalan baik dan pemerintah pasti akan mendengar aspirasi dari warga kita,” pungkasnya. (SOP).