Notification

×

DPRD Kota Batam Gelar Rapat Koordinasi Solusi Ancaman Longsor di Pemukiman Warga

Kamis | April 10, 2025 WIB Last Updated 2025-06-23T02:52:08Z
Suasana Rapat Koordinasi Solusi Ancaman Longsor bersama Warga dan Pihak terkait di Kantor DPRD Kota Batam. (10/4/2025) 

PELiTAKOTA.com|BATAM, Terkait ancaman longsor disalah satu lokasi perumahan warga, Dewan Perwakilan Rakyat Kota Batam (DPRD) menggelar rapat koordinasi mencari solusi dengan pihak-pihak terkait. Kegiatan yang dilaksanakan ini dipimpin Wakil Ketua II DPRD Budi Mardiyanto SE MM. (10/04/2025). 


Adapun ancaman tanah longsor tersebut tepatnya di Perumahan Glory Royal Residence, Kelurahan Tiban Baru, 

Rapat ini mendapat perhatian Ketua Komisi I Jelvin Tan SH dan anggota Komisi I Jimy Siburian.



Selain Warga setempat (RT/RW) dan Pengembang Perumahan tersebut, di Rapat ini juga dihadirkan Sekretaris Kelurahan Tiban Baru Pokas Mariadinata, perwakilan Kecamatan Sekupang, perwakilan Direktorat Lahan BP Batam, Perwakilan Dinas Bina Marga, Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Pemukiman dan Pertamanan, Direktorat Perencanaan dan Pembangunan BP Batam.


Di kesempatan itu, Budi Mardiyanto memaparkan selain ancaman longsor yang perlu segera diantisipasi, pihaknya juga menerima pengaduan soal kebutuhan fasilitas sosial dan umum di perumahan tersebut. Menurutnya, ini perlu segera dicarikan solusi agar tidak semakin meresahkan warga karena dapat menjadi bencana yang menimbulkan korban.


“Ancaman longsor ini perlu segera diantisipasi. Tapi, kita juga perlu solusi terhadap permasalahan lain yang dikeluhkan warga seperti penyediaan fasilitas umum dan sosial serta masalah sampah,” ungkap Budi.


Dalam pertemuan itu, warga Perumahan Glory Royal Residance, Suwandi, menjelaskannya warganya sangat khawatir dengan ancaman longsor dari bukit yang bersebelahan dengan tempat tinggalnya. Lokasi tanah bukit yang mulai longsor itu persis di samping belakang Perumahan Glory yang berbatasan dengan Perumahan Taman Eirene.


Hal sama juga disampaikan Johan, Ketua RW 06 Tiban Baru. Menurutnya, selain ancaman tanah longsor, kawasan itu juga terancam banjir. Beliau pun berharap perhatian serius dari instansi terkait..


Menanggapi keluhan warga ini perwakilan PT Glory, Dila, menjelaskan bahwa pihaknya pernah ingin melakukan pengerukan lahan tersebut namun terkendala karena lahan itu milik perusahaan lain. Pihaknya sudah mencari pihak perusahaan berkenaan namun belum ditemukan.


“Kami minta fasilitasi dari pemerintah agar kami mengeruk lahan tersebut. Sedangkan untuk fasilitas sosial umum akan kami sesuaikan dengan fatwa lahan. Khusus untuk. membangun batu miring kami akan bahas dengan pimpinan, ” katanya. 


Sedangkan Seklur Tiban Baru Pokas Mariadinata meminta ancaman longsor itu agar segera diantisipasi dengan pengerukan dan pembangunan batu miring oleh pihak pengembang. Pihaknya sangat berharap musibah longsor tidak terulang lagi di Tiban seperti beberapa waktu lalu di Tiban Koperasi yang berakibat empat warga meninggal.


“Untuk fasum dan fasos kami sarankan segera diserahkan lahannya ke Pemko Batam agar dapat diusulkan pembangunan sarana dan prasarana umum dan sosialnya, ” ujarnya. (Adv)